Wawancara BISIS dengan Bapak Tugiman, B.A
Profil BISIS kali ini adalah Bapak Tugiman, B.A, Pembina Mental Spiritual SMK kita yang baru pulang dari menunaikan Ibadah haji. Di bawah ini adalah bincang-bincang Redaksi BISIS dengan Beliau:
Ma'af , Pak. Boleh minta waktunya sebentar; kami dari kru BISIS bermaksud mengadakan wawancara singkat dengan Bapak
Boleh.
Begini, Pak. Bapak kan baru pulang dari tanah suci dalam rangka ibadah haji. Yang ingin kami tanyakan adakah persiapan amal khusus sebelum keberangkatan Bapak ke sana; mengingat hanya hidayah dan taufik dari Allah sajalah yang bisa memberangkatkan Bapak ke sana?
Persiapan amalan khusus sebelum keberangkatan kami ke tanah suci sebenarnya sanagt mudah, yaitu kami berdua dengan istri setiap ba'da shalat memohon kepada Allah SWT semoga kami berdua diberi kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan ibadah haji, semoga kami berdua diberi oleh Allah haji yang mabrur, amiin( dan ini kami lakukan mulai sa'at kmai mendaftar di kantor Depag Batang)
Setelah di sana tentunya Bapak menemukan hal-hal yang sangat berkesan di dalam hidup Bapak; bisa ceritakan sedikit tentang pengalaman berkesan tersebut , Pak?
Kesan kami mulai dari berangkat sampai ke tanah suci sebenarnya bnayak, namun di sini hanya sedikit yang dapat kami sampaikan seperti kesan pada waktu kami menginjakkan kaki kami ke tangga pesawat; kami sangat haru sehingga bisa meneteskan air mata, merasa bahwa doa kami berdua dikabulkan oleh Allah SWT. Contoh lain seperti setiap kali melaksanakan ibadah Thowaf, walaupun di situ berdesak-desakan dengan ratusan ribu orang yang bersama-sama mengelilingi Ka'abah sebanyak tujuh kali putaran, setelah selesai hatinya merasa nikmat yang tidak bisa dilupakan
Ibadah haji adalah sebuah momen sakral yang mempertemukan seluruh ummat Islam dari penjuru dunia; yang tentunya sarat perbedaan dan khilafiyah. Bagaimana Bapak menyikapi berbagai perbedaan tersebut; terlebih-lebih setelah di tanah air?
Memang benar bahwa ibadah haji adalah sebuah momen sakaral yang mempertemukan ummat Islam dari penjuru dunia yang sarat dengan perbedaan atau khilafiyah; saya berpedoman dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:"Ikhtilafi ummati rahmatan", yang artinya:"perbedaan ummatku adalah rahmat (kasih sayang)"; ini menyebabkan hati kami lega. Contoh, kmai mel;ihat sederet orang yang sedang sholat di Masjidil Haram, mereka tidak pernah tangannya bersedekap; langsung ruku' dan seterusnya. Ada lagi di Masjid Nabawi, Madinah; orang yang sedang sholat sambil berjalan ke depan menutup shof yang masih kosong dsb.; ini semuanya mereka lakukan karena mereka mengetahui dasar hukummya.
Dan di tanah air, kita sedang diramaikan dengan Islam Ahmadiyah; ini menurut saya adalah sesat, karena tidak mengakui kalau Nabi Muhamamd SAW adalah nabi terakhir; mereka mengklaim kalau ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW; yakni Ghulam Ahmad, dari India
Dan mungkin ini yang terakhir, Pak. Adakah pesan-pesan Bapak buat kami siswa-siswi SMK 1 BATANG; khususnya tim redaksi BISIS; berkenaan peningkatan iman, amal dan prestasi belajar?
Pesan kami kepada siswa-siswi SMK 1 Batang agar selalu memohon kepada Allah semoga diberi keselamatan dunia akhirat, diberi keberkahan rizki, dapat menunaikan ibadah haji; karena merupakan salah satu rukun Islam. dan Giatlah belajar
No comments:
Post a Comment