Friday, May 30, 2008

artikel siswa

Suara Bising dan Pengaruhnya bagi Alat Pendengaran


Tahukah Anda kalau suara-suara yang ada di sekitar kita bisa merusak pendengaran kita? Memang, belum diketahui hubunan kerasnya suara dengan kerusakan yang akan terjadi pada sistem pendengaran. Tetapi, kerusakan yang bersifat subjektifitas dapat disebabkan oleh ketahanan tubuh, usia, atau umur seseorang dan suara yang berpengaruh pada alat pendengaran.
Tingkat suara di ukur dengan satuan decibel. Dan, tingkat suara 85 decibel yang didengar secara terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan pendengaran atau tuli.
Sedangkan di sekitar kita, banyak suara-suara ayng mendekati; bahkan melebihi tingkat suara yang dapat merusak pendengaran.
Misalnya, di pabrik industri, tingkat suaranya mencapai 85-90 decible. Suara di jalan, tingkat suaranya mencapai 75 decible. Suara mesin dari mobil Volvo 1800 ES mencapai 75 decible.Dari suara-suara tersebut, jika kita mendengarnya terus-menerus, dapat merusak pendengaran kita. Untuk itu, kit a perlu sekali-sekali refreshing, rihlah atau tamasya untuk menjernihkan fikiran serta menetralkan kembali pendengaran kita di tempat yang tenang.
Suara –suara kecil di sekitar kita bila diakumulasikan juga akan merusak pendengaran. Contohnya, suara orang berbisik sekitar 35 decibel, dan suara jarum jatuh dari keitnggian 1 meter mencapai 20 decibel.
Untuk itu bila di sekitar kita saja banyak suara yang dapat merusak pendengaran; jangan perparah dengan suara-suara alat elektronik. Karena, suara yang dihasilkan alat-alat elektronik lebih berbahaya dari suara alami.



Disadur dari Buku PINTAR SENIOR, terbitan tahun1991 oleh R. Vina Filiani

Profil Redaktur BISIS periode 2007/2008

Profil Redaktur dan Foto BISIS



Bapak Sudjono, sesepuh dan pengawas Bahasa BISIS


Bendahara BISIS


Nama : Umi Mursidah
TTL : Batang, 16 Maret 1990
Alamat : Desa Wringin Gintung RT 7 RW 2 Tulis, Batang
Jurusan : Akuntansi

Nama : Yati Octa. E
TTL : Batang, 12 October 1990
Alamat : Tegalsari, Kandeman, Batang
Jurusan : TKJ

Nama : Lilis Septiarini
TTL : Batang, 25 September 1992
Alamat : Watesalit, Batang
Jurusan : Akuntansi

Nama : Erna Agustina
TTL : Batang, Agustus 1991
Alamat : Karanganyar, Batang
Jurusan : Akuntansi

Nama : Dini Setianingrum
TTL : Batang, 26 Agustus 1992
Alamat : Jln. Jendral Sudirman 31 Batang
Jurusan : Akuntansi

Nama : Ana Wardani
TTL : Magelang, 13 September
Alamat : Kreyo, Wonotunggal, Batang
Jurusan : Akuntansi

Ma'af tidak semua redaktur BISIS bisa nampang di sini, klo Pembina BISIS, bisa di lihat di la photo de ma famillie

Friday, May 23, 2008

wisata


IAK SMK N 1 BATANG di Bromo

PENGALAMAN INDAH DI GUNUNG BROMO


SMK Negeri I Batang, yang dikepalai oleh Bapak Drs. Sugito, menugaskan kepada Program Keahlian Akuntansi untuk melaksanakan program Study Banding dan wisata, bagi siswa-siswi kelas X ( satu ). Oleh Program Keahlian Akuntansi kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk panitia, yang dikomandani oleh Drs. Sulistio, diasisteni Arwin Lestari, S.Pd, dan didukung penuh oleh Triyono, S.Pd, Oktriana, S.Pd, Edy Sutrisno, C S.Pd, Sartono, BA, H. Tugiman, BA dan Sicantik Nia BM.
Bersama-sama dengan anak-anak akuntansi kelas X Ak1 dan X Ak 2, melaksanakan program study banding di PT Suara Merdeka dan dilanjutkan dengan wisata alam ke komplek gunung-gunung besar yang berada diwilayah Jawa Timur diantaranya yaitu gunung Semeru, gunung Tengger dan gunung Bromo, dan dilanjutkan di wahana permainan Jatim Park, dan petik buah apel.

Pesona alam yang indah, sejuk dan damai adalah sebuah obat yang mujarab untuk menghilangkan suasana hati dan pikiran yang penat. Untuk bisa menemukan suasana yang tenang dan damai salah satunya adalah bisa dengan melakukan wisata.

Sebuah kebesaran Tuhan ketika kita bisa berada tepat diatas puncak gunung, karena disana kita bisa melihat gunung-gunung besar yang mengelilingi dan sekaligus kita bisa menikmati indahnya matahari terbit. Konon ceritanya, untuk menikmati Sun Rise yang terindah di dunia, gunung Bromo menempati peringkat 2 yang terindah setelah gunung Fujiyama yang ada di negara Jepang.

Inilah pengalaman indah kami

Untuk bisa sampai diatas puncak kawasan Gunung Semeru, Tengger dan Bromo, ternyata kami harus berganti armada, yang tadinya bus wisata diganti dengan armada khusus, yaitu Jeep ( Hartop ) dan mobil Travel.
Kami mulai naik ke puncak kira-kira jam 02.30 WIB dan sampai disana sekitar jam 04.00, ketika kami turun dari mobil, hawa dingin pegunungan mulai menusuk tulang, untung kami semua sudah siap dengan perlengkapan seperti jaket, tutup kepala dan sarung tangan.
Kami beristirahat sebentar sambil menunggu waktu subuh tiba, setelah sholat subuh, kamipun langsung bergegas naik ke puncak pananjakan untuk menikmati indahnya matahari terbit. Tak berapa lama waktu yang kami tunggu pun datang, tiba-tiba sebuah sinar pecah dari balik pegunungan nan jauh disana, dan berlahan-lahan muncul cahaya merah merekah, bagai bola api besar dan akhirnya sinar itupun menerangi kawasan alam pegunungan yang indah. Berulang kali kami berteriak meluapkan kekaguman kami akan kedasyatan alam yang indah yang Tuhan ciptakan untuk umat manusia di dunia ini.

Setelah kami puas berada dipuncak, kemudian kami turun untuk menikmati indahnya Kawah Bromo. Jalan yang berliku, dan turunan yang curam, menambah petualangan wisata kami menjadi lebih bermakna dan lengkap, betapa tidak, suasana hati kami saat itu bercampur baur, antara rasa takut, senang, tegang, tapi juga ada kedamaian hati yang kami rasakan.
Saat berada dalam perjalanan turun, kami memandang ke bawah, dan apa yang kami pikirkan…..? oh Tuhan….Engkau ciptakan alam yang indah dan megah untuk kami nikmati. Seketika itu pula, terbesit dalam hati kami, bahwa ternyata manusia hanyalah makluk kecil yang tidak ubahnya seperti semut yang berjalan-jalan diatas tanah.

Setelah sekitar 45 menit perjalanan menyusuri tikungan tajam, turunan curam dan lautan pasir yang luas, tibalah kami di kawasan kawah bromo. Kami turun dari mobil, dan melakukan perjalanan kaki, kira-kira berjarak tempuh skitar 3-4 Km dari pemberhentian armada kami. Oh iya… disana juga disediakan kuda, bagi yang tidak mau berjalan kaki bisa naik kuda dengan membayar ongkos naik antara Rp 10.000,00 – Rp 15.000,00.

Ketika kami sudah sampai diatas kawah gunung bromo, selalu yang kami lakukan adalah sebuah rasa takjub, hingga kami secara tidak sadar berteriak dan menjerit, sampai-sampai kami menjadi pusat perhatian bagi para wisatawan asing yang ada disekitar kami.
Untuk mengabadikan pengalaman yang tak terlupakan tersebut, kamipun berfoto bersama, pembaca bisa melihat di tengah foto anak-anak, terdapat sesosok wajah Ki Bromo, berkostum merah, dan terlihat gagah perkasa, seperti halnya legenda yang telah mengakar di masyarakat hingga sekarang ini.

Demikian sepintas pengalaman kami di kawasan pegunungan Bromo, semoga bisa sedikit memberikan gambaran tentang indahnya gunung Bromo yang sudah mendunia.




Dari Triyono, S.Pd
Wali Kelas X Ak 1

Mo melihat wisata kelas X PJ SMK 1 Batangklik di sini
baca juga artikel tentang wisata kota Batang di sini
Mo melihat wisata Pagilaran Batangklik di sini

Studi Banding Iak


Studi Banding IAK di SUARA MERDEKA

Tanggal 6-8 Mei 2008, program keahlian Akuntansi tingkat I melaksanakan studi banding ke kantor SUARA MERDEKA.
Karena studi banding itu sifatnya wajib bagi program keahlian akuntansi tingkat I, mak siswa-siswi kelas X akuntansi semuanya mengikutinya. Studi banding tersebut didampingi oleh guru-guru jurusan seperti Pak Triyono, Pak Oktriana, Pak Edy, Pak Sartono Pak Tugiman, Bu Arwin serta dari staf TU Mbak Nia.Setelah semua persiapan usai, akhirnya sekitar pukul 06.30 WIB kami meninggalakan sekolah tercinta ini menuju kantor SUARA MERDEKA; dengan menggunakan jasa travel MITRA KARTIKA.
Kira-kira setelah perjalanan selama tiga jam, kami pun sampai di kantor SUARA MERDEKA. Di sana, kami bergabung pada forum sidang; melaksanakan kegiatan wawancara dan tanya jawab dengan salah satu pihak SUARA MERDEKA; mengenai produksi, pemasaran, laporan keuangan dan kepegawaian. Selain itu, kami juga bisa melihat languing proses produksi koran SUARA MERDEKA.
Akhirnya, setelah melalui berbagai kegiatan studi banding di sana, kami melanjutkan perjalanan untuk berwisata di gunung BROMO.



Briefing Pemberangkatan Studi Banding IAK di SMK 1 BATANG

Thursday, May 22, 2008

konsultasi bisis

KONSULTASI



Assalamualaikum Wr.wb.
Saya siswi SMK kelas XI yang bukan aktifis dan ikut kegiatan ekstra.Kegiatan saya hanya sekolah dan belajar di rumah,selebihnya membantu ibu.Main dengan teman jarang saya lakukan kecuali ada teman yang mengajak saya sehingga saya sering merasa minder dan merasa ketinggalan dari teman-teman.
Di kelas saya sering mendengar teman-teman bercerita tentang pacarnya,saya jadi iri dan rasanya jadi pengen punya pacar.Bagaimana ibu,apakah saya perlu mencari pacar atau tidak usah dan tetap menjomblo saja? Atas jawaban ibu saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum.Wr.wb.


Some one


Nanda some one yang lagi jomblo,
Orang-orang jomblo atau tidak punya pacar dibuat malu begitu saja oleh citra(images) yang ditampilkan di media. Setiap kali menonton televisi hanyalah kisah-kisah percintaan.Ketika mendengar lagu semua tentang cinta,novelpun bercerita tentang orang-orang pacaran,majalah-majalah reaja berisi tentang hubungan si doi.
Pacaran telah menjadi komoditas bagi kehidupan industrialis.Cinta tidak lagi dipandang sebagai buah dari kematangan jiwa seseorang,tapi cinta hanyalah nama lain dari nafsu yang begitu menggelora ,maka tidak heran ketika berpacaran mereka semakin melenceng dari norma.
Maka beruntunglah bagi nanda yang sampai saat ini masih saja menjomblo. Menjomblo bukan berarti kehampaan rasa cinta dalam diri,namun justru kemenangan pencarian makna cinta dalam diri sendiri.
Perasaan saling mencintai yang sering didengungkan oleh orang-orang yang berpacaran terkadang telah melenceng dari makna cinta itu sendiri. Seringkali cinta diantara mereka adalah cinta bersifat destruktif atau saling merusak.Maka kita sering melihat wanita-wanita muda hamil di luar nikah atau remaja-remaja yang kehilangan keperawanan atau keperjakaannya.Padahal menurut Erich Fromm dalam bukunya The Art of Loving,terdapat 4 ciri cinta yaitu : tahu,tanggung jawab, peduli dan respek.Cinta adalah kekuatan,kemandirian,integritas diri yang dapat berdiri sendiri menanggung kesunyian .Cinta benar adalah cinta yang dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh yang kita cintai.
Mencintai diri sendiri saja bukan merupakan ciri dari orang yang bisa mencintai. Tapi tidak berarti ia tidak dapat mencintai.Karena seseorang bisa saja mengalahkan kecemasan dan kelemahan diri yang berakar dalam dirinya untuk kemudian mencari cinta orang lain ,baru kemudian ia bias mencintai.
Mencintai orang lain bukan pula berarti kita harus menjalin suatu hubungan dengan lawan jenis,tetapi juga terhadap orang tua,sahabat, kehidupan dan cinta terhadap Dzat Pencipta.Maka cinta tidak lagi berbicara tentang seks,karena seks hanyalah kebutuhan dasar manusia.
Kenapa nanda merasa pengen pacaran? Karena nanda sebagai remaja memiliki tugas perkembangan untuk berafiliasi dengan lawan jenis,tapi tugas itu menjadi makin dominant dan diartikan menjadi kebutuhan untuk memiliki pacar. Padahal sebenarnya perilaku menjalin hubungan dilakukan dalam rangka penjajakan terhadap pasangan yang nantinya hendak dinikahi. Namun justru para remaja yang masih jauh dari usia pernikahan malah melakukannya.. Dari sini kemudian masuk budaya pacaran sebagai ajang rekreasi anak muda. Dan moralitaspun tergusur oleh derasnya gejolak remaja dan menyebabkan pacaran menjadi gaya hidupkebebasan dan keintiman.
Makin jarang kita menemui orang yang belum pernah pacaran, dan makin sering orang membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan pacar daripada pendidikan.
Jadi nanda jangan bingung dan bersedih karena sebenarnya seseorang yang jomblo adalah orang yang mampu menjaga dirinya untuk berpegang teguh pada norma yang melingkupinya.
Kata Erich Fromm kata – kata yang patut direnungkan oleh orang yang sedang berpacaran maupun jomblo “Cinta membutuhkan kesenangan dan ketenangan sebuah proses menjadi dan bukan bertindak memiliki atau memanfaatkan”.


New in Konsul BISIS Edisi 21

  1. SMS Menjelang UAN

Monday, May 19, 2008

pramuka dokumentasi

artikel pak jono

AGAMA ISLAM MELARANG PRAKTIK KHURAFAT




Khurafat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita bohong, dongeng dan tahayul atau sesuatu hal yang tidak masuk akal. Semua kepercayaan, keyakinan atau kegiatan yang tidak memiliki dasar dan atau bersumber dari ajaran agama tetapi diyakini hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama.
Pada mulanya kata tersebut lebih dimaksudkan untuk semua hal atau kepercayaan yang bertentangan dengan akidah Islamiyah yang benar. Akan tetapi selanjutnya juga dimaksudkan untuk semua praktik atau kegiatan muamalah yang bertantangan dengan tuntutan syariat. Dengan demikian khurafat dapat meliputi bidang akidah maupun muamalah atau bidang-bidang lainnya yang menjadi lapangan berlakunya tuntutan syariat padanya.
Khurafat yang oleh pelakunya diyakini sebagai sesuatu yang dibenarkan oleh agama mungkin saja bisa memberi ketenangan dan kemamtapan jiwa bagi yang melakukannya. Akan tetapi karena perbuatan itu pada dasarnya penyimpangan dari tuntunan agama yang benar, ketenangan dan dan kemantapan jiwa tadi bersifat semu, tidak langgeng. Begitu pula karena perbuatan tersebut bertentangan dengan akal sehat pada akhirnya khurafat dirasakan sebagai hal yang berlawanan dengan fitrah kejadian manusia.
Bila agama Islam memusatkan segala bentuk pengabdian hanya kepada Allah SWT maka khurafat menyelewengkannya dari pemusatan dari pemusatan yang demikian. Bila agama melapangkan bidang muamalah bagi manusia maka khurafat cenderung menyempitkannya. Perbuatan-perbuatan khurafat dilakukan bias karena disengaja atau tanpa disengaja, disadari atau tanpa disadari
Khurafat yang dilakukan dengan sengaja atau disadari karena lemahnya orang yang bersangkutan untuk menolak godaan khurafat itu sendiri atau karena maksud-maksud tertentu, tanggung jawabnya terhadap Allah SWT jauh lebih berat dan besar dibandingkan dengan pelanggaran pelanggaran lain yang dilakukan dengan sengaja.
Sedangkan perbuatan-perbuatan khurafat yang dilakukan tanpa disengaja aau disadari biasanya disebabkan oleh ketidaktahuan pelakunya bahwa hal itu tidak dibenarkan oleh agama dan akal sehat, tanggung jawabnya terhadap Allah SWT tetap ada sekalipun tidak seberat dan sebesar yang pertama. Baik pelaku khurafat disadari maupun yang tanpa disadari bagi keduanya senantiasa terbuka harapan untuk dimaafkan asal pelakunya mau bertobat.
Barang siapa yang datang kepada dukun ramal kemudian dia membenarkan apa kemudian dia membenarkan apa yang dilakukannya maka sesungguhnya dia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dr. Yusuf Qardawi dalam bukunya Fatwa-fatwa kontemporer Jilid 2 Terbitan Gema Insani mengungkapkan Islam dating untuk melindungi manusia dari khayalan dan kebatilan dalam sebaga bentuknya. Dalam hal ini Islam menghubungkan manusia dengan sunnah Allah dalam hal penciptaan-Nya. Kemudian menyuruh mereka untuk menghormati dan menjaganya jika mereka menginginkan kebahagiaan di dunia dan kejayaan di akhirat.
Karena itu Islam menganggap buruk sejumlah perkara yang dikembangkan kaum jahiliyah yang berupa khurafat dan khayalan yang sana sekali tidak ada keterangan dari Allah mengenai halitu dan tidak didasarkan atas bukti-bukti yang akurat. Dalam hal ini Islam sangat mengingkari orang-orang yang mempratikkan dan menyebarkan khurafat serta memanfaatkan orang-orang yang lalai dari kalangan awam yang pasti ada di tengah-tengah masyarakat pada setiap zaman.
Di antara praktik khurafat dan khayalan itu adalah sihir, perdukunan, ramalan nasib, ramalan bintang (astrologi) serta praktik penyingkapan perkara gaib dan sesuatu yang rahasia melalui perantaraan alam ‘tinggi’ atau alam ‘rendah’ hibngga menurut mereka dapat memberitqhukan sesuatu yang akan terjadi pada esok hari, baik dengan jalan ramalan bintang, berhubungan dengan jin, dengan cara menulis atau membuat garis di tanah atau dengan cara-cara lain yang merupakan kebatilan jahiliyah baik di Timur maupun di Barat.
Padahal Allah SWT sudah dengan jelas mengingatkan dalam surat An Naml (27) ayat 65 yang artinya ,
“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara Gaib, kecuali Allah .”
Allah menyuruh Rasul-Nya yang terakhir untuk mengumumkan dirinya tidak mengetahui perkara gaib.
Karena itu dia ditimpa apa yang juga menimpa orang lain dalam kapasitasnya sebagai manusia. Andaikata dia dapat mengetahui perkara-perkara yang gaib, niscaya dia akan membuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa keburukan. Allah berfirman “(Dia adalah Tuhan) Yang mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuali keada Rasul yang diridhoi-Nya QS Al Jin (72) ayat 26-27.
Ada kriterianya
Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof.KH. Mustofa Ali Ya’kub mengatakan , untuk melihat suatu praktik bernilai khurafat atau tidak harus dilihat terlebih dahulu, apakah orang yang menyelesaikan masalah itu dalam praktiknya meminta bantuan makhluk gaib lain atau tidak “Kalau dalam praktiknya ternyata meminta bantuan makhluk gaib sebaiknya dihindari. Karena itu jelas dilarang Allah dan Rasulnya”
Pemimpin Pesantren Luhur Hadis ini lalu mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwiyatkan oleh Imam Muslim, “Barang siapa yang datang kepada tukang ramal (ahli nujum) lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya maka salatnya tidak diterima selama empat puluh malam”.
Baru menanyakan saja dan belum mempercayai dan meyakininya salat kita sudah tidak diterima selama empat puluh malam. Bagaimana kalau kemudian kita bertanya sesuatu akan nasib kita dan keluarga dan kita meyakininya pasti akan lebih besar lagi dosanya. Kyai Mustofa Yakub pun lalu mengutip hadis nabi “ Barang siapa yang datang kepada dukun ramal kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya maka sesungguhnya dia telah kufur kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (HR Al Bazzar dengan isnad yang bagus dan kuat dari Jabir)
Karena itu kata dia yang paling aman bagi umat Islam untuk tak pernah berurusan dengan orang-orang yang mengaku pintar dan tahu sesuatu padahal sesungguhnya ia menggunakan jasa makhluk gaib lain. Sehingga menyeret kita kepada tindakan syirik yang jelas-jelas merupakan dosa yang sangat besar dan tak terampuni.
Namun demikian jika ingin bertanya kepada orang-orang shaleh dan ulama terhadap persoalan kehidupan yang memang keshalehannya dan kealiman ulama tersebut sudah sangat diketahui maka maka tidak ada salahnya kita bertanya kepadanya. Tapi cara yang paling indah bila kita mengadukan berbagai persoalan langsung kepada Allah SWT melalui salat sunnah tahajjud , dhuha dan sebagainya.
Sejak beberapa waktu lalu, muncul tawaran menggiurkan di layar TV yang mendorong pemirsa untuk tidak ragu menanyakan sesuatu kepada ‘orang pintar’. Dengan penuh keyakinan si ‘orang pintar ‘ itu menjanjikan nasib akan berubah jika menghubunginya. Orang yang berbeda, dengan tak kalah meyakinkan berujar ‘Anda tak perlu terkejut bila tiba-tiba kami mengabari sesuatu terhadap apa yang akan Anda hadapi. ‘ Satu catatan kecil : cukup dengan menghubungi nomor SMS tertentu dan berlangganan. Ya pesan tadi ada pada iklan ramal-meramal dengan media SMS.
Menurut ulama yang sering tampil mengisi ceramah di TV, KH. Anwar Sanusi, konisi masyarakat kita sekarang ini sedang sakit “Kondisi sakit ini dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu seakan-akan memberikan terapi dan diagnosis tetapi sesungguhnya mereka memberikan kebodohan”, tegas kiai Sanusi. Mestinya mereka bisa melakukan pendekatan diri kepada Allah SWT. Melalui salat tahajud, dhuha maupun ibadah sunnah lainnya . “Lha, karena mereka sakit akhirnya mencari jalan pintas yakni bertanya kepada orang-orang yang bukan ahlinya., yang sebenarnya tidak memberikan jalan keluar malah membodohi mereka,” tegasnya.
Dengan tegas kyai Anwar Sanusi menyebut iklan itu jelas-jelas mendorong untuk syirik kepada Allah. “Dan ini mestinya tidak boleh dibiarkan saja termasuk oleh pemerintah.
Pandangan yang sama diungkapkan pakar hadis Dr. Luthfi Fatullah,M.A. Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai kegiatan meramal yang marak di layar TV selain membodohi umat juga mendorong ke arah musyrik. “Ramal meramal itu selain musyrik juga membodohkan umat. Umat didorong untuk mempercayai sesuatu yang tidak pasti tanpa hitungan yang rasional. Padahal Allah SWT menyuruh kita untuk hidup kecuali berkeyakinan dengan hal-hal yang rasional.
Dampak meramal, seseorang tidak akan berbuat kecuali sesuai dengan ramalan tersebut. Dan ramalan itu sama sekali tidak ada jaminan kebenarannya. “Ketika seseorang tidak akan melakukan sesuatu kecuali dengan ramalan tadi itu kan menjadikan seseorang tidak berbuat kecuali atas arahan si peramal, jelasnya.
Rasulullah menegaskan dalam hadisnya “ Berdustalah para peramal walaupun mereka benar.. Umpamanya sesuatu yang diramal atau ditebak itu benar atau sesuai dengan yang ada sesungguhnya para peramal berdusta. Mereka sesungguhnya tidak tahu. Inilah maksud hadis Rasulullah SAW.
Yang harus disikapi umat dengan gencarnya iklan ramalan-ramalan nasib, yaitu umat Islam tidak peduli atas ramalan tersebut. Abaikan saja dan jangan sekali-kali berusaha untuk mencobanya. Mencoba sekali saja bisa jadi akan ketagihan. “Ini kan persis seperti judi. Begitu pertama kita mencobanya dan kebetulan benar, bisa jadi akan ketagihan. Ketagihan inilah yang akan merusak.
Bahaya lain dari ramal-meramal ini ialah membuat seseorang menjadi pemalas karena mereka yang menggantungkan nasibnya kepada peramal hanya menunggu apa yang dikatakan juru ramal. Ini sangat berbahaya bagi mental umat Islam Indonesia.

Artkel kiriman mardanu

Data Pokok Pendidikan
( D A P O D I K )


Membangun Pusat Database Dapodik di Depdiknas Pusat dengan memberi kode yang UNIK – TUNGGAL – ABADI yang dapat diakses secara Online melalui Jardiknas sebagai pusat refrensi data-data pendidikan secara nasional.
Dapodik meliputi :
1. Data Sekolah ( NPSN )
2. Data Guru & Tenaga Kependidikan (NIGN & NUPTK)
3. Data Siswa ( NISN )

Manfaat Dapodik
Kebutuhan Dapodik
1.Sebagai alat Validasi BOS
2.Sebagai alat Validasi Bantuan Rehab Sekolah
3.Sebagai alat Validasi Ujian Sekolah
4.Sebagai alat Validasi Beasiswa Depdiknas
5.Sebagai alat Validasi Ijazah Kelulusan
6.Sebagai alat Validasi Sertifikasi Guru

1.Perlu verikasi ulang data-data sekolah, siswa dan guru dari setiap Dinas Pendidikan Kab/Kota.

2.Update kelengkapan data dari sekolah, siswa dan guru.

3.Integrasi dapodik (sekolah, guru dan siswa) dengan aplikasi sistem dari Unit lain, seperti : Padati Web, Manajemen BOS, PMPTK, dsb.

www.dapodik.diknas.go.id

Standar Kodefikasi Dapodik
Format kode NPSN = X-YY-ZZZZZ (8 Digit)
X = Kode Pengelompokan Wilayah
YY = Kode Kelompok (Group Number)
ZZZZZ = Nomor Seri (Serial Number)

Format kode NIGN (9 Digit)
Bagi Guru Pegawai Negeri nomor NIG = NIP
Bagi Guru non-Pegawai Negeri, sbb:
Format kode NIG = XX – YYY – ZZZZ
XX = Kode Departemen.
YYY = Nomor Kelompok
ZZZZ = Nomor Serial

Format kode NISN = XXX - YYY – ZZZZ (10 Digit)
XXX = Tahun Kelahiran.
YYY = Nomor Kelompok (Group Number)
ZZZZ = Nomor Seri (Serial Number)


Nomor Pokok Sekolah Nasional
( NPSN )
NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) adalah kode pengenal sekolah yang bersifat unik dan membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya. Penerapan kode pengenal sekolah selama ini masih belum ada standar yang baku. Aturan penyusunan kode pengenal sekolah antar satu propinsi bisa berbeda dengan propinsi lain. Dengan mekanisme pemberian kode pengenal sekolah yang tidak baku secara nasional, maka rentan terjadinya data sekolah ganda yang pada akhirnya tidak mampu menjadi pembeda utama bagi sekolah-sekolah di Indonesia.
Akibat dari tidak adanya standarisasi ini, muncul kesulitan dalam proses manajemen pengeolaan data sekolah dalam skala nasional. Karena itu dirasa sangat penting untuk melakukan standarisasi kodifikasi yang diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Dengan standarisasi ini, NPSN akan benar-benar bersifat unik dan menjadi pembeda utama antar satu sekolah dengan sekolah lainnya di seluruh Indonesia. www.npsn.diknas.go.id


Nomor Induk Guru Nasional
( N I G N )
NIGN adalah kode pengenal guru yang bersifat unik dan membedakan satu guru dengan guru lainnya. Penerapan kode pengenal guru selama ini khususnya non-pegawai negeri masih belum ada standar yang baku, kecuali untuk guru-guru yang berstatus pegawai negeri telah mendapatkan kode Nomor Induk Pegawai yang bersifat unik dan nasional. Aturan penyusunan kode pengenal guru non-pegawai negeri antar satu sekolah bisa berbeda dengan sekolah lain. Dengan mekanisme pemberian kode pengenal guru non-pegawai negeri yang tidak baku secara nasional, maka rentan terjadinya data guru ganda yang pada akhirnya sulit untuk mendata secara akurat guru-guru non-pegawai negeri di Indonesia.
Akibat dari tidak adanya standarisasi ini, muncul kesulitan dalam proses manajemen pengelolaan data guru dalam skala nasional. Karena itu dirasa sangat penting untuk melakukan standarisasi kodifikasi yang diterapkan kepada seluruh guru di Indonesia. Dengan standarisasi ini, NUPTK akan benar-benar bersifat unik dan menjadi pembeda utama antar satu guru dengan guru lainnya di seluruh Indonesia. www.nuptk.info


Nomor Induk Siswa Nasional
( N I S N )
NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) adalah kode pengenal siswa yang bersifat unik dan membedakan satu siswa dengan siswa lainnya. Penerapan kode pengenal siswa selama ini masih belum ada standar yang baku. Aturan penyusunan kode pengenal siswa antar satu sekolah bisa berbeda dengan sekolah lain. Dengan mekanisme pemberian kode pengenal siswa yang tidak baku secara nasional, maka rentan terjadinya data siswa ganda yang pada akhirnya sulit untuk mendata secara akurat data siswa-siswa di Indonesia.
Akibat dari tidak adanya standarisasi ini, muncul kesulitan dalam proses manajemen pengelolaan data siswa dalam skala nasional. Karena itu dirasa sangat penting untuk melakukan standarisasi kodifikasi yang diterapkan kepada seluruh siswa di Indonesia. Dengan standarisasi ini, NISN akan benar-benar bersifat unik dan menjadi pembeda utama antar satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh Indonesia.

Pertimbangan format kodifikasi:

1.NISN terdiri dari seluruhnya angka dengan jumlah digit seminimal mungkin agar mudah dihafal atau dituliskan untuk keperluan administrasi sekolah, misal ujian nasional atau pendaftaran sekolah.
2.NISN tidak tergantung pada informasi atau data eksternal yang bisa berubah atau berganti sehingga format ini menjamin akan tetap dalam jangka waktu panjang. Sudah menjadi rahasia umum bahwa standarisasi yang berlaku di Indonesia masih sangat mungkin untuk berubah. Karena itu, satu-satunya informasi eksternal yang masuk dalam format NISN adalah tahun kelahiran siswa karena informasi ini (pasti) tetap dan tidak bergantung pada informasi di luar siswa itu sendiri.
3.Pemilihan tahun kelahiran siswa adalah salah satu cara untuk mengefisienkan jumlah digit dalam NISN. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% maka hanya dibutuhkan 7 digit (maksimal 9.999.999) setelah informasi tahun kelahiran. Kemungkinan berkembang lebih dari 7 digit adalah sangat kecil karena pertumbuhan penduduk (di Indonesia) cenderung menurun dari tahun ke tahun.
4.Jumlah digit urutan kode 4 digit terakhir bisa berubah (menjadi lebih atau kurang dari 4 digit), walaupun kemungkinan untuk itu sangat kecil.


Kelebihan format kodifikasi:

1.Dengan kode yang isinya sangat umum dan bersifat nasional, NISN bisa digunakan siswa selama dia bersekolah, di jenjang apa pun, di kota/kabupaten mana pun, mulai TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, bahkan hingga perguruan tinggi. Bahkan, NISN bisa juga dimanfaatkan untuk kepentingan instansi lain di luar Dinas Pendidikan Nasional.
2.Karena karakter yang digunakan seluruhnya berupa angka dan jumlahnya yang relatif sedikit, proses administrasi sekolah bisa menggunakan NISN dengan mudah. Misalnya dalam pengisian lembar jawaban komputer, pengajuan data BOS, nomor peserta Ujian Nasional, dll.
3.Adanya pengelompokan memungkinkan adanya kode-kode khusus untuk keperluan khusus tanpa mengubah struktur dasar dari format NISN. Misalnya untuk kode "999" untuk siswa yang masuk SD di luar negeri atau kode-kode khusus lainnya.

Konsekuensi format kodifikasi:

Karena proposal format NISN ini cenderung bersifat kode identitas tanpa makna (kecuali tahun kelahiran siswa) maka jumlah karakter yang dibutuhkan relatif sedikit. Namun demikian, format ini mempunyai konsekuensi di satu sisi, antara lain:

1.Untuk mengetahui informasi lebih rinci tentang siswa (pemilik NISN) dibutuhkan sebuah sistem penyedia informasi yang bersifat publik, mudah diakses, dan selalu up-to-date.
2.Pemberian NISN pada siswa tidak bisa dilakukan secara manual, melainkan harus disediakan oleh sebuah sistem manajemen yang terpadu dan terintegrasi secara nasional untuk menghindari kesalahan pemberian NISN.

Melihat 2 konsekuensi utama di atas, maka solusi paling tepat untuk mengatasinya adalah dengan membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen NISN Departemen Pendidikan Nasional yang terpadu dan tersedia secara luas dengan memanfaatkan teknologi informasi, khususnya internet atau intranet. Sistem inilah yang akan bertugas sebagai penyedia informasi NISN lebih rinci sekaligus sebagai entry-point yang menjaga validitas NISN yang akan diberikan pada siswa. Walaupun demikian, sistem ini harus mampu menjaga kerahasiaan data siswa dan memastikan data siswa hanya bisa diakses oleh pihak-pihak yang memang berwenang dan berhak untuk mengetahuinya. Misal, guru di sekolah X hanya bisa melihat data siswa di sekolah X, dinas pendidikan kota/kabupaten hanya bisa melihat data siswa yang ada di kota/kabupatennya masing-masing, demikian seterusnya. Solusi ini sejalan dengan program kerja Depdiknas yang akan membangun Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) yang akan menjangkau ke seluruh kota/kabupaten dan sekolah di Indonesia. www.nisn.diknas.go.id

Format Cetak Kartu NISN
























mrdanu.blogspot.com
mardanususilo@yahoo.com

Monday, May 12, 2008

artikel pak jono

Ujian Moral


Ketika Ujian Nasional hendak dilaksanakan, banyak pihak yang bertandang untuk tujuan yang satu ini yaitu suksesnya ujian nasional dan seluruh peserta dinyatakan lulus semua. Setidaknya para guru, murid, orang tua anak, dinas pendidikan yang terkait, ulama dan bahkan pemda setempat sampai ketingkat menteri dan wakil presiden ikut memikirkan bagaimana strategi yang jitu agar anak didik dapat sukses ujian nasional.
Ujian Nasional dilaksanakan pada tanggal 22 s.d. 24 April 2008 untuk SLTA dan tanggal 5 s.d. 8 Mei 2008 dengan materi ujian meliputi bahasa Indonesia, Matematika dan bahasa Inggris. Momentum ini dianggap banyak orang sebagai momentum yang menentukan nasib seseorang dan seolah bila tidak lulus ujian bumi dan langit akan runtuh. Kita terjebak menjadi genarasi yang paranoid. Seolah tidak ada alternatif lain yang dapat ditempuh jika seseorang tidak lulus ujian.
Karena ketakutan yang luar biasa baik di pihak siswa maupun orang tua maka dapat kita baca dari berbagai media di berbagai tempat terjadi pelanggaran yang mengarah ke perbuatan curang dan tidak terpuji. Pelanggaran terjadi baik pada tingkat siswa, guru maupun kepala sekolah. Kejadian ini menyebabkan Mendiknas berkomentar bahwa kejujuran dan integritas moral lebih penting.
Bila perbuatan yang tidak terpuji itu dibiarkan maka bisa jadi hasil ujian nasional tinggi tetapi menjadi generasi yang tidak jujur. Ini sangat berbahaya. Apa arti sebuah nilai yang tinggi manakala kejujuran tidak dapat dipegang teguh.
Selama ini pendidikan yang kita berikan kepada siswa memang penuh muatan informasi. Ini karena tuntutan kurikulum menghendaki demikian. Proses belajar mengajar yang terjadi di kelas sering hanyut dalam pemindahan informasi saja kurang menekankan pada segi moral. Ukuran berhasil tidaknya siswa dilihat dari nilai yang dicapai siswa ketika mengikuti ulangan atau ujian.
Memang penilaian dari kemampuan siswa dalam mengerjakan ulangan atau ujian dapat memotivasi siswa belajar tetapi di sisi lain membawa siswa berusaha menyontek atau mencari bocoran soal, baik melalui HP maupun melalui cara-cara lain yang tidak dibenarkan.
UN yang diselenggarakan tiap tahun selalu saja ada kebocoran soal, jual beli jawaban, pemanfaatan HP untuk mengirim jawaban soal UN. Pelanggaran lainnya pun sering di dengar baik melalui kertas unyil maupun kertas yang di pasang di kamar mandi. UN dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan siswa sehingga menjelang pelaksanaan UN, siswa ramai-ramai mengadakan istighosah, doa bersama, salat malam, salat hajat dll.

Peran Orang Tua

Sebagai orang tua tentu mengharapkan putra-putrinya itu dapat lulus dalam mengikuti UN. Orang tua mana yang tidak menghendaki putra-putrinya lulus UN? Tetapi harapan itu tentu sudah disertai dengan usaha yang maksimal baik dari anak itu sendiri maupun dari orang tua yang dapat mendorong putranya belajar lebih giat. Bila semua cara yang positif itu sudah ditempuh, tentu orang tua harus dapat menyadarkan putra-putrinya itu untuk tawakal kepada Allah. Orang tua tidak boleh menuntut anaknya harus lulus bila ternyata memang keadaanya belum memungkinkan.
Sebagai orang tua jangan memberikan tekanan kepada anaknya dan bahkan orang tua menargetkan anaknya mendapat peringkat satu sementara kemampuan anaknya biasa-biasa saja. Bila keadaan demikian tidak mengherankan bila kemudian anaknya berbuat curang dengan melakukan jalan pintas agar lulus ujian dengan nilai baik.
Dalam melakukan bimbingan terhadap putra-putrinya, orang tua harus menyampaikan nilai-nilai kejujuran, ketekunan, keuletan, kedisiplinan seperti yang pernah dilakukan oleh para tokoh terkenal atau pernah dialami oleh para nabi. Kemukakan kepada putra-putrinya bahwa dibalik kegagalan dalam ujian tentu ada hikmah tersembunyi yang diberikan oleh Allah karena sesungguhnya Allah itu Maha Penyayang.
Sudah barang tentu bila ternyata anaknya itu belum berhasil dalam menempuh ujian nasional, orang tua harus bersedia menerima hasilnya apa pun yang diperoleh anak setelah anak sudah berusaha semaksimal mungkin dengan segala kejujurannya.

Peran Guru
Guru berperan sangat penting dalam membimbing anak didiknya agar anak didiknya sukses dalam UN. Ia harus membimbing dengan tekun, sabar, ulet dan penuh dengan kedisiplinan. Ia harus mengajar sesuai dengan SKL yang akan diujikan, mencarikan materi pelatihan-pelatihan dan bila perlu mengundang guru tamu untuk memberikan tambahan materi. Bila dalam pengumuman kelulusan ternyata masih ada siswa yang tidak lulus, maka guru dapat mengevaluasi mengapa masih ada siswa yang belum lulus, apakah karena pemberian materi yang belum maksimal atau memang siswanya yang tidak bersungguh-sungguh.
Guru yang baik tidak sepatutnya menanamkan nilai-nilai kecurangan dengan mengubah jawaban LJK, mengedarkan kertas unyil yang isinya jawaban, membocorkan jawaban kepada siswa seperti yang kita baca di Koran atau kita lihat di TV. Sekali guru menanamkan nilai-nilai ketidakjujuran akan ditiru dan hal seperti itu dianggap sebagai kewajaran untuk membantu anak didiknya walaupun dengan perbuatan yang tidak terpuji.
UN yang sudah berlangsung sejak lama itu sebaiknya dijadikan sebagai tolok ukur untuk menguji integritas moral kita, baik integritas siswa, guru maupun orang tua sehingga tidak terjadi pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan
Integritas moral siswa akan tampak melalui perilaku jujur dalam mengerjakan soal UN. Bila integritas siswa telah terbangun, tidak akan terjadi lagi seorang siswa mengancam pengawas UN, memusuhi atau bahkan membenci pengawas tertentu karena dianggap kurang nyaman bila diawasi oleh orang tersebut.
Integritas moral guru akan tercermin dalam sikap guru yang dapat menghargai kejujuran siswa dan mau melakanakan aturan yang ditetapkan dalam UN dan mampu menciptakan suasana yang kondusif.
Integritas moral orang tua tercermin dalam menghargai kejujuran anaknya dan mau menerima apa adanya kondisi anaknya. Ia bangga mempunyai anak yang jujur meski nilainya rendah daripada mempunyai anak yang nilainya tinggi tetapi didapat dari perbuatan yang tidak terpuji.


Sudjono
....silahkan baca juga tulisan ini